Selasa, 04 Maret 2014

Bahaya Boraks dan Formalin pada Makanan

BAHAYA makanan berformalin dan mengandung boraks

Saat ini di pasaran masih banyak terdapat bahan-bahan tambahan makanan berbahaya pada sejumlah produk pangan olahan industri rumah tangga dan industri kecil. Hal itu terjadi karena kurangnya wawasan pengusaha terhadap keamanan pangan (food safety).

Banyak contoh pelanggaran telah terjadi di lapangan, sebagai wujud ketidaktahuan akan resiko bahaya yang tersembunyi di balik tindakan tersebut. Sebagai contoh ada pedagang ikan asin yang menyemprotkan obat pembasmi serangga (nyamuk) ke ikan-ikan asin dagangannya dengan tujuan agar dagangannya tidak dikerubungi lalat. Akhirnya, zat ber-racun obat nyamuk tersebut malahan menempel pada ikan asinnya.

         Praktisi di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) beberapa kali menemukan produk-produk seperti sirup, mie, tahu, bakso mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia, seperti : pengawet berbahaya (benzoat, formalin, dll.), pengenyal berbahaya (boraks, dll.), pewarna berbahaya (Rhodamin-B, Methanyl Yellow, dll.), Pemanis buatan (aspartame, sorbitol, dll.) dan bahan tambahan lain dengan dosis yang berlebihan.

      Sudah banyak makanan yang diperjual belikan dengan harga murah. Hal ini dikarenakan cara pengolahan makanan yang begitu mudah dan efektif. Salah satunya adalah bahan pengawet yang dicampur dengan makanan. Padahal, beberapa bahan pengawet termasuk boraks, formalin, dan MSG merupakan beberapa dari banyaknya bahan kimia/ aditif dalam makanan. Apabila bahan-bahan tersebut masuk ke dalam tubuh manusia, maka akan menyebabkan organ di dalam tubuh menjadi berkurang fungsinya.

   1.  Boraks
Boraks


     
      Boraks adalah bahan kimia yang berbahaya yang dilarang oleh pemerintah untuk penggunaannya dalam makanan.Nama kimia dari boraks adalah Natrium Tetrabonat (Na2.B4O7.10H2O). Boraks mempunyai nama lain natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat yang seharusnya hanya digunakan dalam industri non pangan.Dalam bahasa Arab boraks dikenal dengan sebutan BOURAQ yang artinya kristal lunak yang mengandung unsur-unsur boron, berwarna dan larut dalam air. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikeluarkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui keringat. Boraks tidak hanya mengganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga mengganggu alat reproduksi pria.

Karakteristik dari Boraks adalah Berbentuk kristal putih,Tidak berbau,Jika dicampur dengan air akan larut,Stabil pada suhu sekitar serta tekanan normal,Boraks dipasaran terkenal dengan sebutan pijer,bleng dll.

Boraks bisa juga digunakan dalam pembuatan deterjen,pengawet kayu,pembasmi kecoak dll. Boraks yang mempengaruhi kesehatan tidak memiliki bau jika dihirup dengan menggunakan indera penciuman serta apabila di taruh atau dicampurkan dengan alkohol boraks tidak akan larut. Indeks keasaman boraks diuji dengan menggunakan kertas lakmus adalah 9,5 menunjukan tingkat keasaman yang cukup tinggi.

Dari penjelasan karakteristik sifat fisik dan kimia dari boraks yang telah diketahui,sangat tidak mungkin jika boraks digunakan untuk kepentingan manusia,terutama pada dampaknya pada kesehatan manusia.Ironisnya boraks telah menjadi kebiasaan umum yang menyebar luas di Indonesia sebagai komponen utama dalam makanan. Masalahnya adalah para produsen makanan telah menganggap boraks ini sebagai bahan bantu pengawet makanan yang murah. ( Situs Resmi Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan rakyat, 2008)

A. Pengaruh boraks bagi kesehatan manusia dan faktor dari penggunaan boraks

Pengaruh-pengaruh boraks bagi kesehatan apabila boraks dimakan dalam kadar tertentu dapat menimbulkan efek negative bagi kesehatan antara lain :

Ø  Gangguan pada sistem saraf,
Ø  ginjal,
Ø  hati,
Ø  Gejala pendarahan di lambung dan gangguan stimulasi,
Ø  Dapat menyebabkan komplikasi otak dan hati,
Ø  Dapat menyebabkan kematian jika boraks termakan hingga 3-6 gram.


B.   Beberapa pengaruh boraks terhadap kesehatan:
   v  Tanda dan gejala akut adalah :
A.    Muntah-muntah,
B.     Perut terasa sakit atau diare,
C.     Konvulsi dan Depresi SSP (Susunan Syaraf Pusat).
   v  Tanda dan gejala kronis:
A.    Nafsu makan menurun,
B.     Gangguan pencernaan gangguan SSP:bingung dan bodoh,Anemia, rambut rontok dan kanker.

C.Faktor-faktor yang menyebabkan penggunaan boraks dalam makanan:
           1.Kurangnya pengetahuan tentang bahaya boraks,banyak penjual yang tidak mengetahui dampak dari               penggunaan boraks bahkan ada yang mengkonsumsinya sendiri untuk makanan sehari-hari.
           2.Untuk meraih keuntungan yang banyak,penggunaan boraks untuk mengawetkan makanan akan                    bertahan hingga berhari-hari bahkan sampai berbulan-bulan dan seterusnya.hal tersebut menguntungkan         bagi penjual karena apabila makanan yang tidak dicampur dengan boraks akan cepat membusuk                   bahkan jika tidak laku mereka akan rugi.
           3.Ekonomi keluarga yang tidak cukup membuat mereka menggunakan bahan kimia yang harganya lebih           murah dibanding dengan bahan-bahan pembuatan makanan yang seharusnya.
           4.tuntutan jaman yang harga bahan pangan yang harganya melambung tinggi sehingga para penjual                     menggunakan boraks.

D.  Cara mencegah dan menangani boraks apabila masuk kedalam tubuh kita

Cara mencegah supaya boraks tidak mengenai tubuh kita:
            1)     Apabila Boraks terhirup
Untuk mencegah terhirupnya boraks masuk kedalam hidung kita dapat menggunakan masker,atau alat yang dapat menutupi hidung kita,serta sebaiknya kita berada didalam ruangan atau tempat yang dilengkapi dengan sistem ventilasi dan dapat menghirup udara yang tahan ledakan.
            2)     Apabila Boraks terkena mata
Kita dapat menggunakan pelindung mata seperti kacamata,atau alat lainnya yang tahan dengan percikan,dan sebaiknya kita berada ditempat yang ada dekat dengan keran atau tempat untuk menampung air agar apabila terjadi keadaan darurat kita dapat menanganinya.
             3)     Apabila Terkena Kulit
Kita dapat menggunakan pakaian atau sarung tangan yang tahan akan bahan kimia.
             4)     Apabila Boraks Tertelan kedalam tubuh kita
Jika kita sedang bekerja atau melakukan aktivitas sebaiknya kita jangan memakan makanan yang belom kita kenali atau kita ketahui.
Cara untuk menangani apabila terkena boraks dan formalin:
            1)      Apabila boraks terhirup
Jika aman memasuki daerah papara, pindahkan penderita ke tempat yang aman.Bila perlu, gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan.Setelah pertolongan itu dilakukan segera hubungi dokter atau antar penderita ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.
            2)      Apabila boraks terkena kulit
Tindakan pertama yang harus kita lakukan adalah lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkena boraks.setelah itu cuci kulit selama 15-20 menit dengan sabun atau bahan lainnya serta air yang banyak dan pastikan tidak ada lagi bahan yang tersisa atau menempel di kulit.Pada bagian yang terbakar, lindungi luka dengan pakaian yang kering, steril dan longgar apabila tidak ada pakaian yang kering,steril,dan longgar kita dapat menggunakan kain yang ada saja asalkan kain tersebut tidak kotor dan kering.Apabila pertolongan itu belom bisa memulihkan keadaan penderita segera hubungi dokter atau kita dapat mengantar pasien ke rumah sakit terdekat.
            3)      Apabila terkena mata
Tindakan yang pertama dapat kita lakukan adalah bilas mata dengan air mengalir yang cukup banyak sambil mata dikedip-kedipkan.Pastikan tidak ada lagi sisa formalin di mata.Aliri mata dengan larutan garam dapur 0,9 persen (seujung sendok teh garam dapur dilarutkan dalam segeas air) secara terus-menerus sampai penderita siap dibawa ke rumah sakit.Apabila tidak ada garam dapur ditempat kejadian kita langsung bawa pasien ke rumah sakit terdekat supaya tidak terlalu parah.
            4)      Apabila boraks sampai tertelan kedalam tubuh
Bila diperlukan segera hubungi dokter atau dibawa ke rumah sakit terdekat, karena apabila dibiarkan dan tidak langsung ditangani bisa berakibat fatal bahkan  menimbulkan kematian.

E.   Ciri-ciri makanan yang mengandung boraks

Deteksi boraks secara kuantitatif dan kualitatif secara akurat hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan preaksi kimia. Meskipun begitu, berikut adalah cara mengetahui makanan mengandung boraks dengan cara yang cukup mudah seperti berikut :
    Ä  Mie basah yang mengandung boraks ciri-cirinya adalah :Tekstur sangat kenyal,Biasanya lebih                       mengkilat, dan tidak cepat putus.
    Ä  Bakso yang mengandung boraks ciri-cirinya adalah: Tekstur sangat kenyal,Warnanya tidak                           kecoklatan seperti penggunaan daging.
    Ä  Lontong yang mengandung boraks ciri-cirinya antara lain :Tekstur sangat kenyal,Berasa tajam.                     Misal sangat gurih dan memberikan rasa getir.
    Ä  Kerupuk yang mengandung boraks ciri-cirinya adalah :Tekstur sangat kenyal,Dapat memberikan                    rasa getir.
    Ä  Tahu yang mengandung boraks ciri-cirinya adalah : Bentuknya sangat bagus, Kenyal tapi tidak                     padat, Tidak mudah hancur dan awet sampai 3 hari pada suhu kamar dan bisa tahan 15 hari dalam                kulkas, Bau agak menyengat, Aroma kedelai sudah tak nyala lagi.Sedangkan
    Ä  ciri-ciri yang ada pada ikan asin yang mengandung boraks antara lain :Ikan berwarna bersih                         cerah,Tidak berbau khas ikan,Awet sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25ºC),Tidak mudah               hancur,Tidak dihinggapi lalat.Selain ikan asin dll ayam potong yang ada boraksnya dapat diketahui                 sebagai berikut :Warnanya putih bersih,Teksturnya kencang.Tidak dihinggapi lalat,dan tidak mudah                busuk atau awet dalam beberapa hari.

Kita juga dapat mengidentifikasi boraks di laboratorium dengan metode yang dapat digunakan:kita dapat mengidentifikasi dengan cara metode nyala api pertama kita harus menyiapkan alat dan bahannya yaitu cawan petri, pinset, furnace, mortar dan penggerus,korek api,pipet ukur,kompor, H2SO4  10ml, Metanol  2ml, Air Kapur Jenuh, Kertas Lakmus. Setelah itu tumbuk sample hingga halus dengan mortar, setelah itu timbang sample hingga 3gram.sample dimasukan kedalam cawan petri, dan atur pH dengan menambahkan Air kapur jenuh hingga suasana menjadi asam,lalu diukur dengan kertas lakmus. Setelah bersifat asam, kemudian masukkan cawan petri ke dalam furnace.Setelah itu tambahkan 5 ml H2SO4 pekat,setelah itu aduk sampai homogen hingga larutan menjadi asam (lakmus biru menjadi merah), tambahkan 10 ml Methanol kemudian nyalakan. Jika nyala api berwarna hijau maka dalam bahan tersebut mengandung boraks.

Selain dengan metode nyala api kita juga dapat mengidentifikasi dengan cara lain seperti menggunakan metode kunyit.Sekarang ini banyak masyarakat yang mengira bahwa mengidentifikasi boraks harus di laboratorium dan bahayanya mahal jadi masyarakat langsung mengkonsumsi makanan yang telah ada.Masyararakat tidak mengetahui bagaimana caranya mengidentifikasi boraks dengan cara memanfaatkan alam atau bahan yang cukup untuk dijangkau dengan harga yang tidak mahal.Kita dapat mengiddentifikasi boraks dengan bahan yang tersedia di alam.Kunyit adalah bahan alam yang dapat mengidentifikasi makanan yang mengandung boraks.Selain itu kunyit juga bisa digunakan untuk obat dan bumbu untuk memasak.Berikut ini cara yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi kunyit.

Pertama kita harus menyiapkan bahan dan alat untuk mengidentifikasinya.alat dan bahan tersebut adalah kunyit,kertas saring serta sedikit boraks untuk kontrol positif.Setelah menyiapkan alat dan bahan tersebut kita dapat mengujinya dengan cara kita harus membuat kertas tumerik.Setelah itu ambil beberapa potongan kunyit yang berukuran sedang.Setelah itu tumbuk kunyit hingga halus lalu saring kunyit dan peras hingga mengeluarkan cairan yang berwarna kuning. Kemudian, celupkan kertas saring ke dalam cairan kunyit tersebut dan keringkan. Hasil dari proses ini disebut kertas tumerik.

            Kedua kita buat kertas yang berfungsi sebagai kontrol positif dengan memasukkan satu sendok teh boraks ke dalam gelas yang berisi air dan aduk larutan boraks hingga merata,teteskan pada kertas tumerik yang sudah disiapkan.Setelah itu kita amati perubahan warna pada kertas tumerik.warna yang dihasilkan dari kertas tersebut akan menghasilkan kontrol positif.kemudian kita tumbuh bahan yang akan kita uji dan beri sedikit air.Setelah itu kita teteskan air laurutan dari bahan makanan yang diuji tersebut pada kertas tumerik yang sudah disiapkan.

Ketiga amati perubahan warna apa yang terjadi pada kertas tumerik.Apabila warnanya sama dengan pada kertas tumerik kontrol positif, maka bahan makanan tersebut mengandung boraks. Apabila tidak sama warnanya, berarti bahan makanan tersebut tidak mengandung boraks. Kunyit banyak ditemui di lingkungan sekitar kita dan harganya juga terjangkau.Apabila kita sudah mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi boraks kita harus lebih waspada untuk makanan yang banyak dijual dimana-mana.Kita juga harus selektif dalam memilih makanan yang sehat.

Apabila kita sudah mengetahui bagaimana caranya kita dapat menghindari makanan yang mengandung boraks maka kita selalu harus waspada dengan apa yang telah kita makan.Apakah makanan tesebut merugikan atau tidak untuk kesehatan tubuh kita.Kita sebenarnya dapat menggantikan bahan boraks sebagai bahan pengenyal atau bahan pengawet adalah dengan menggantinya dengan air abu.caranya cukup mudah yang pertama harus kita lakukan adalah bakar klaras atau daun pisamg yang kering,selain itu kita juga dapat menggunakan merang atau tangkai bulir padi hingga menjadi abu.Setelah itu rendam abu tersebut bersamaan dengan air bersih selama 2 hingga 3 hari.Setelah itu kita dapat menggunakannya sebagai tambahan bahan pengenyal atau pengawet dalam bahan makanan.Selain dengan air abu kita juga bisa menggunakan air kapur sirih untuk hal yang sama.

F.    Berikut adalah tips makanan sehat dan cara cermat dalam memilih makanan sehat dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM):
  1. Tips Makanan Sehat; Yang satu ini wajib sekali anda perhatikan, bahwa pemberian label pada setiap kemasan produk harus anda lihat dengan teliti. Pastikan di label tersebut terdapat izin dari Badan POM. Dan biasanya tertulis pada labe dengan tulisan: POM disusul dengan nomor izin pendaftaran. Untuk produk hasil industri rumah tangga atau home industry harus anda cermati juga yaitu pastikanlah dilabel makanan terdapat tulisan P-IRT dan juga nomor izin pendaftaran.
  2. Tips Makanan Sehat; Tips memilih ikan atau hasil laut lainnya yaitu pastikan tekstur ikan masih kenyal, sisik ikan masih utuh, tidak terkelupas, mata ikan masih menonjol. Ikan yang berformalin tidak akan pernah di hinggapi binatang lalat, nah jadi apabila anda membeli ikan yang di hinggapi lalat justru anda harus merasa tenang karena ikan tersebut tidak mengandung formalin.
  3. Tips Makanan Sehat; Tips Memilih daging sapi yang baik dan sehat yaitu pastikanlah jarak waktu antara masa penyembelihan dan penjualan tidak terlalu lama, supaya daging yang anda konsumsi pun masih sehat dan segar untuk anda masak. Daging sapi yang baik adalah tekstur serat terlihat jelas dan berwarna segar pada dagingnyar.
  4. Tips Makanan Sehat; Tips Memilih daging ayam yaitu pilihlah daging ayam yang warna dagingnya putih segar serta  tidak terdapat luka pada daging dan juga tekstur kulit  daging ayam tidak  membiru.
  5. Tips Makanan Sehat ; Pilihlah bahan makanan mentah dan segar dengan warna yang cerah, dengan demikian anda pun pasti akan lebih sehat bila memilih beberapa bahan makanan mentah dengan cermat dan teliti.
  6. Tips Makanan Sehat; Pilihlah makanan yang tidak diawetkan atau mengandung bahan pengawet karena hal ini dapat memberikan kebaikan yang nyata bagi tubuh anda. memang mengkonsumsi makanan tanpa pengawet nampaknya sedikit repot akan tetapi hal ini justru secara tidak langsung membantu menjaga kesehatan tubuh anda. Dewasa ini banyak sekali makanan cepat saji yang pastinya mengandung banyak pengawet. nah dari itu lah, ada baiknya anda lebih selektif lagi dalam memilih makanan antara yang diawetkan atau yang menandung bahan pengawet.
  7. Tips Makanan Sehat; Jika anda berniat membeli makanan yang berwarna sebaiknya  baca dan cermati jenis  bahan pewarna yang digunakan pada kemasan makanan serta perhatikan banyak pemberian pewarna yang digunakan dalam produk tersebut.
  8. Tips Makanan Sehat; Untuk produk makanan atau minuman yang tak dikemas secara khusus, ada baiknya  pilihlah makanan/minuman dengan warna yang tidak terlalu mencolok. Hindari makanan dengan warna merah, kuning, hijau yang terlihat mencolok. Karena bisa saja warna yang terlalu mencolok tersebut bukanlah menggunakan pewarna makanan, akan tetapi menggunakan bahan pewarna tekstil yang pastinya sangat berbahaya untuk kesehatan.

2. Formalin




formalin merupakan cairan yang tidak berwarna, berbau  menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol. Formalin biasanya dipergunakan sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi serangga dan digunakan juga pada indutri tekstil dan kayu lapis.

Di masyarakat, formalin disalahgunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan seperti pada tahu, ayam dan ikan agar kelihatan segar dan fresh seperti masih baru. Terkonsumsi formalin dapat menimbulkan gejala seperti tenggorokan terasa panas, mencret, muntah dan keracunan. Selain itu formalin juga dapat menimbulkan ganggunan peredaran darah dan memacu tumbuhnya kanker.

Formalin sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di sektor industri sebenarnya formalin sangat banyak manfaatnya. Formaldehid memiliki banyak manfaat, seperti anti bakteri atau pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian, pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Dalam dunia fotografi biasaya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea, bahan pembuatan produk parfum, pengawet produk kosmetika, pengeras kuku dan bahan untuk insulasi busa. Formalin juga dipakai sebagai pencegah korosi untuk sumur minyak. Di bidang industri kayu sebagai bahan perekat untuk produk kayulapis (plywood). Di industri perikanan, formalin digunakan untuk menghilangkan bakteri yang biasa hidup di sisik ikan.

          Besarnya manfaat di bidang industri ini ternyata disalahgunakan untuk penggunaan pengawetan industri makanan. Biasanya hal ini sering ditemukan dalam industri rumahan, karena mereka tidak terdaftar dan tidak terpantau oleh Depkes dan Balai POM setempat.

          Bahan makanan yang diawetkan dengan formalin biasanya adalah mi basah, tahu, bakso, ikan asin dan beberapa makanan lainnya. Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air, sebagai bahan pengawet biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen. Bila tidak diberi bahan pengawet, makanan seperti tahu atau mi basah seringkali tidak bisa tahan dalam lebih dari 12 jam.


1. Contoh dan ciri makanan yang mengandung formalin :
1. Mi basah
Mie basah

Baunya sedikit menyengat. Awet, tahan dua hari dalam suhu kamar 25º Celsius. Pada suhu 10ºC atau dalam lemari es, bisa tahan lebih dari 15 hari. Mi tampak mengkilat (seperti berminyak), liat (tidak mudah putus), dan tidak lengket.






2. Tahu

Tahu

Bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur dan awet sampai tiga hari pada suhu kamar 25ºC. Pada suhu lemari es 10ºC tahan lebih dari 15 hari. Baunya juga agak menyengat. Aroma kedelai sudah tak nyata lagi.






3. Bakso
Bakso

Kenyal dan awet, setidaknya pada suhu kamar bisa tahan sampai lima hari.
 







4. Ikan
Ikan

Berwarna putih bersih dan kenyal. Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah segar. Awet pada suhu kamar sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk. Tidak terasa bau amis ikan, melainkan ada bau menyengat.








5. Ayam potong
Berwarna putih bersih dan tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari.
Ayam potong
Bila terpapar formalin dalam jumlah yang banyak, tanda dan gejala akut atau jangka pendek yang dapat terjadi adalah bersin, radang tonsil, radang tenggorokan, sakit dada, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual, diare dan muntah. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian. Bila terhirup formalin mengakibatkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, gangguan pernafasan, rasa terbakar pada hidung dan tenggorokan serta batuk-batuk. Kerusakan jaringan sistem saluran pernafasan bisa mengganggu paru-paru berupa pneumonia (radang paru) atau edema paru ( pembengkakan paru).


c. MSG (Monosodium Glutamat)



             Monosodium glutamat atau MSG adalah salah satu bahan tambahan makanan yang digunakan untuk menghasilkan flafour atau cita rasa yang lebih enak dan lebih nyaman ke dalam masakan, banyak menimbulkan kontroversi baik bagi para produsen maupun konsumen pangan karena beberapa bagian masyarakat percaya bahwa bila mengkonsumsi makanan yang mengandung MSG, mereka sering menunjukkan gejala-gejala alergi. Di Cina gejala alergi ini dikenal dengan nama Chinese Restaurant Syndrome (CRS).
          Kandungan MSG yaitu antara 0,46% dan 1,02%. Kalau benar kandungannya sebesar itu, berarti sebungkus makanan snack yang beratnya antara 14 dan 20 gram hanya mengandung MSG antara 64,4 miligram hingga 204 miligram. Tapi, dikatakan juga bahwa makanan ringan tersebut seberat 200 gram, berarti jumlah MSG-nya adalah 0,92 gram sampai 2,04 gram.
          Selama ini, yang digunakan selalu patokan dari Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 722 Tahun 1988 tentang Bahan Tambahan Makanan, yang hanya menyatakan bahwa pemakaian MSG secukupnya. Tak bisa hanya dikatakan secukupnya. Harus ditegaskan juga batas amannya dalam satuan gram atau miligram.


A.  Akibat masuknya formalin pada tubuh bisa akut maupun kronis:
1.      Kondisi akut tampak dengan gejala:
a)      alergi,
b)     mata berair,
c)      mual,
d)     muntah,
e)      seperti iritasi,
f)       kemerahan,
g)      rasa terbakar,
h)     sakit perut, dan
i)        pusing.

2.      Kondisi kronis tampak setelah dalam jangka lama dan berulang bahan ini masuk ke dalam tubuh. Gejalanya:
a)      iritasi parah,
b)     mata berair,
c)      juga gangguan pencernaan,
d)     hati,
e)      ginjal,
f)       pankreas,
g)      sistem saraf pusat,
h)     menstruasi, dan
i)        memicu kanker.

 B. Pertolongan pertama pada keracunan akut
  Tergantung konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban.
Sebelum ke rumah sakit: Gunakan arang aktif (norit). Jangan memberi rangsang agar muntah karena menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran cerna atas.

          Di rumah sakit: Dilakukan bilas lambung (gastric lavage), pemberian arang aktif (meski pemberian ini akan mengganggu penglihatan bila dilakukan teropong usus untuk mendiagnosis trauma esofagus
dan saluran cerna).

         Hemodialisis (cuci darah) untuk mengeliminasi habis formalin dari tubuh. Tindakan ini dilakukan bila terjadi keadaan asidosis metabolik (keracunan berat yang mengganggu metabolisme).

Cara Memilih Makanan Bebas Formalin

1.      Ikan:
·         Ikan segar biasanya justru dikerubuti lalat. Jika tidak, Anda malah boleh curiga.
·         Perhatikan kondisi daging dan insangnya. Bila daging masih segar, sementara insangnya sudah merah kecoklatan, Anda harus curiga. Daging yang segar alami biasanya diikuti insang ikan yang juga merah segar.

2.      Memilih Tahu Dan Tempe Yang Baik :
Ketika memilih tahu, pilih yang kekenyalannya normal. Tahu yang terlalu kenyal kemungkinan menggunakan formalin. Jangan pilih yang berbau asam atau berlendir. Sedangkan ketika memilih tempe, pilih yang baunya segar dan kedelainya padat. Menyimpan tahu sebaiknya direbus dulu sebentar agar fermentasinya terhenti sehingga tidak asam rasanya. Simpan dalam wadah tertutup di lemari pendingin. Sementara tempe harus dibungkus rapat saat disimpan di lemari pendingin. Tempe tidak tahan lama. Sebaiknya tidak disimpan lebih dari dua hari.

Boraks dan formalin akan berguna dengan positif bila memang digunakan sesuai dengan seharusnya, tetapi kedua bahan itu tidak boleh dijadikan sebagai pengawet makanan karena bahan-bahan tersebut sangat berbahaya, seperti telah diuraikan diatas pengaruhnya terhadap kesehatan. Walaupun begitu, karena ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, banyak produsen makanan yang tetap menggunakan kedua bahan ini dan tidak memperhitungkan bahayanya.. Beberapa contoh makanan yang dalam pembuatannya sering menggunakan boraks dan formalin adalah bakso, ikan, tahu,dan mie,.Formalin dan boraks merupakan bahan tambahan yang sangat berbahaya bagi manusia karena merupakan racun. Bila terkonsumsi dalam konsentrasi tinggi racunnya akan mempengaruhi kerja syaraf. Secara awam kita tidak dapat mengetahui seberapa besar kadar konsentrat formalin dan boraks yang digunakan dalam suatu makanan. lebih baik hindari makanan yang mengandung formalin.     


1 komentar:

My Name